Perkembangan Inflasi Sumatera Barat September 2018

Tanggal Rilis	:	1 Oktober 2018
Ukuran File	:	0.72 MB

Abstraksi

Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada kelompok pengeluaran bahan makanan sebesar 1,69 persen. Sedangkan inflasi kota Bukittinggi disebabkan adanya peningkatan indeks pada 6 (enam) kelompok pengeluaran yakni: kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 2,47 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,05 persen; kelompok kesehatan 0,12 persen; kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,05 persen; kelompok sandang sebesar 0,03 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,01 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan September 2018 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 1,38 persen dan 0,80 persen. Laju inflasi year on year (September 2018 terhadap September 2017) Kota Padang sebesar 2,79 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,91 persen.
Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di Sumatera, 7 (tujuh) kota mengalami inflasi dan 16 (enam belas) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 0,59 persen dan terendah terjadi di Kota Bungo sebesar 0,01 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi Kota Tanjung Pandan sebesar 1,12 persen dan terendah di Kota Batam sebesar 0,09 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 8 (delapan) dari 16 (enam belas) kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan urutan ke 26 (dua puluh enam) secara Nasional. Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 3 (tiga) dari 7 (tujuh) kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan urutan ke 8 (delapan) secara Nasional

Berita Resmi Statistik Terkait