Perkembangan Inflasi Sumatera Barat Agustus 2017

Tanggal Rilis	:	5 September 2017
Ukuran File	:	0.92 MB

Abstraksi

Pada bulan Agustus 2017 Kota Padang mengalami deflasi sebesar -0,36 persen sedangkan Kota Bukittinggi mengalami inflasi sebesar 0,28 persen.
Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 1 (satu) kelompok pengeluaran saja yaitu: kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar -3,49 persen, sementara 6 (enam) kelompok lainnya mengalami inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,61 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,06 persen, kelompok sandang sebesar 0,57 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,78 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,41 persen.
Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Agustus 201 7 Kota Padang dan Kota Bukittingi masing-masing sebesar 0,58 persen dan -0,05 persen. Laju inflasi year on year (Agustus 201 7 terhadap Agustus 201 6) Kota Padang sebesar 2,95 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 1,94 persen.
Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di pulau Sumatera 15 (lima belas) kota mengalami inflasi dan 8 (delapan) kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Lhokseumawe sebesar 1,09 persen dan terendah terjadi di Kota Batam sebesar 0,01 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar -0,78 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Metro sebesar -0,13 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 4 (empat) dari seluruh kota yang mengalami deflasi di Sumatera dan urutan ke 32 (tiga puluh dua) secara Nasional sedangkan Kota Bukittinggi menduduki posisi 8 (delapan) dari seluruh kota yang mengalami inflasi di Sumatera dan posisi ke 12 (dua belas) secara Nasional.

Berita Resmi Statistik Terkait