Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Sumatera Barat Oktober 2019
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
- Deflasi di Kota Padang terjadi karena adanya penurunan indeks pada 3 (tiga) kelompok pengeluaran. Penurunan terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 1,12 persen, diikuti penurunan indeks pada kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,40 persen. Inflasi di Kota Bukittinggi disebabkan adanya kenaikan indeks pada 5 (lima) kelompok pengeluaran. Kenaikan terbesar terjadi pada kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 0,19 persen dan diikuti kelompok pengeluaran kesehatan sebesar 0,03 persen.
- Laju inflasi tahun kalender sampai bulan Oktober 2019 Kota Padang dan Kota Bukittinggi masing-masing sebesar 1,99 persen dan 1,42 persen. Laju inflasi year on yearKota Padang (Oktober 2019 terhadap Oktober 2018) sebesar 2,35 persen dan Kota Bukittinggi sebesar 2,68 persen.
- Dari 23 (dua puluh tiga) kota IHK di Sumatera, 13 (tiga belas) kota mengalami deflasi dan 10 (sepuluh) kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Tembilahan sebesar0,59 persen dan terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,02 persen. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Lhokseumawe sebesar 0,53 persen dan terendah di Pematang Siantar sebesar 0,01 persen. Kota Padang menduduki urutan ke 5 (lima) dari semua kota IHK yang mengalami deflasi di Sumatera dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 9 (sembilan) dari semua kota yang mengalami inflasi di Sumatera. Secara nasional Kota Padang menduduki urutan ke 10 (sepuluh) dari semua kota IHK yang mengalami deflasi dan Kota Bukittinggi menduduki urutan ke 39 (tiga puluh sembilan) dari semua kota yang mengalami inflasi